BENGKALIS — Aksi penolakan terhadap rencana perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PT Priatama Riau Pulau Rupat terus berlanjut. Sekitar 300 orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Pemuda dari Desa Darul Aman, Kelurahan Tanjung Kapal, dan Kelurahan Batupanjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, masih bertahan di tenda aksi yang didirikan di Simpang 4 Gunap, Kelurahan Tanjung Kapal, Jumat (17/10/2025).
Unjuk rasa ini merupakan bentuk protes atas belum direalisasikannya kewajiban perusahaan untuk menyediakan kebun plasma sebesar 20 persen bagi masyarakat sekitar, yang merupakan salah satu syarat penting dalam pengajuan perpanjangan HGU.
Pengamanan aksi dilakukan oleh aparat gabungan sejak pagi hari. Apel pengamanan digelar di Pos Security PT Priatama Riau, Desa Darul Aman, dipimpin oleh Kabag Ops Polres Bengkalis Kompol Nurman, S.H., M.H. Apel diikuti oleh personel Polres Bengkalis, Polsek Rupat, dan personel TNI dari Koramil 04/Rupat.
Dalam suasana aksi yang tetap kondusif, Kabag Ops bersama Kapolsek Rupat AKP Faisal, S.H., dan Danramil 04/Rupat Lettu Infanteri Budiamsyah Saragih melaksanakan kegiatan “Jumat Berkah” dengan membagikan sarapan kepada massa aksi sekitar pukul 09.19 WIB.
Pukul 10.38 WIB, tim dari Intelkam Polda Riau yang dipimpin oleh AKBP Dodi Zulkarnain Hasibuan, S.E., M.H., bersama IPTU Iqbal Ramli dan Briptu M. Wahyu Hidayat turut hadir di lokasi. Mereka berdialog langsung dengan perwakilan massa untuk mendengarkan aspirasi dan menyerap tuntutan warga.
Menjelang sore, sekitar pukul 15.00 WIB, Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan, S.I.K., M.I.K. bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis dr. Ersan mendatangi lokasi aksi. Rombongan disambut oleh jajaran Polda Riau, pejabat Polres Bengkalis, Danramil 04/Rupat (diwakili Peltu Suardi), Camat Rupat Hariadi, S.Sos., M.Si., dan Humas PT Priatama Riau Pulau Rupat, Thomas.
Kapolres dan Sekda menyempatkan diri berinteraksi langsung dengan warga di tenda aksi. Mereka juga menyerahkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, dan telur kepada massa yang masih bertahan. Selain itu, rombongan turut meninjau kondisi security perusahaan dan area kebun sawit milik PT Priatama yang hingga kini belum kembali beroperasi.
Setelah melakukan peninjauan dan dialog singkat, rombongan meninggalkan lokasi pada pukul 16.34 WIB melalui Pelabuhan Roro Tanjung Kapal untuk kembali ke Bengkalis.
Aksi ini menunjukkan bahwa masyarakat lokal semakin aktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka, terutama terkait dengan pemanfaatan lahan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Hingga berita ini diturunkan, aksi penolakan masih berlangsung dan belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan terkait realisasi tuntutan warga.
Penulis: Asmadi