BENGKALIS – Seorang operator pompong tewas mengenaskan dalam kanal sebuah perusahaan di Desa Api Api, Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis.
Semula diduga laka kerja, ternyata kasus tersebut murni pembunuhan. Korban diparang tersangka hingga diceburkan ke dalam kanal sampai tewas.
Dikutip Ahad (21/09/25), kasus pembunuhan dilakukan sesama rekan kerja mengakibatkan Nordi, operator pompong besi (PB) kehilangan nyawanya. Kejadian naas tersebut di lokasi PT Bukit Batu Hutani Alam (BBHA) Desa Api Api, Senin (15/09/25).
Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan mengatakan, korban yang sehari-hari bekerja sebagai operator atau nahkoda kapal pompong besi PT KSM di Kanal Petak 17 PT BBHA, Desa Api-api Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis diduga akibat dibunuh.
“Sudah kita dalami kasusnya, dan ternyata korban tewas diduga akibat dibunuh oleh rekannya,” ujar Kapolres.
Untuk kronologis kejadian, pada Rabu (17/9/2025) Unit Reskrim Polsek Bukit melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan pihak perusahaan PT Kenzo Sukses Mandiri (KSM) guna mendalami keterangan saksi terkait kejadian yang terjadi pada, Senin (15/09/25) malam sekitar pukul 19.30 WIB tersebut.
Ia menjelaskan, laporan awal telah terjadi laka kerja sesuai yang dilaporkan oleh pihak perusahaan, yang mengakibatkan korban Nordi meninggal dunia di Kanal Petak 17 PT BBHA Desa Api-api Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis.
“Kemudian penyidik menyampaikan terdapat kejanggalan atau perubahan keterangan saat saksi Fauzi diperiksa,” sebut Kapolres.
Dia menjelaskan, awalnya saksi Fauzi menumpang Kapal PB yang dinahkodai korban, dengan tujuan pulang ke Mes Petak 17. Dalam perjalanan, saksi diminta oleh korban untuk mengemudikan sementara kapal PB, dan korban pergi ke bagian belakang kapal.
Selanjutnya, kata Kapolres, dikarenakan saksi tidak melihat adanya korban di bagian belakang, kemudian saksi berteriak minta tolong. Menurut keterangan saksi luka robek di bagian tangan sebelah kiri korban berkemungkinan terkena kipas kapal.
Selanjutnya pada, Rabu (17/9/2025) saksi Fauzi kembali diperiksa oleh Unit Reskrim Polsek Bukit Batu, untuk melengkapi proses penyelidikan terkait kejadian. Di mana hasilnya, pada poin pertanyaan saksi memberikan keterangan baru, bahwasanya korban sebelum jatuh ke kanal ada mengalami kejang-kejang dan saksi sempat membantu.
“Ya, memang saksi memberikan keterangan berbeda-beda. Namun mengingat korban bertubuh besar, sehingga saksi tidak bisa menolong, dan terjadilah korban jatuh ke dalam kanal hingga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.
Pemeriksaan awal, dari keterangan Fauzi yang merupakan saksi utama di tempat kejadian perkara (TKP) dan memberi kesaksian berbelit-belit. Selanjutnya, penyidik menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada Kanit Reskrim Polsek Bukit Batu AKP Rudi Irwanto SH.
Kemudian, Kanit mengarahkan kepada penyidik dan Opsnal, untuk mendalami keterangan yang disampaikan oleh saksi Fauzi. Hasil interogasi terhadap saksi, mengakui bahwasanya selama dalam perjalanan keduanya sudah terlibat cekcok.
Korban selalu mem-bully-nya terkait pekerjaan, hingga spontanitas terjadinya perkelahian.
Menurut saksi, kata Kapolres, mengingat tubuh korban lebih besar dan saksi bertubuh kecil, sehingga saksi kalah berkelahi. Kemudian pada saat perkelahian terjadi saksi menemukan sebilah parang yang sudah ada dalam kapal. Saksi mengambilnya dan mengayunkan parang tersebut ke tubuh korban.
“Namun korban sempat menahan atau menangkis dengan tangan, kemudian korban mengalami luka robek di bagian tangan sebelah kiri. Selanjutnya, korban terjatuh di lantai kapal. Melihat korban sudah tidak berdaya, kemudian saksi mendorong korban ke dalam kanal guna menghilangkan jejak kejadian. Saksi membersihkan bekas darah korban yang ada dilantai kapal PB dengan menyiram menggunakan air kanal,” beber Kapolres.
Sedangkan, parang yang digunakan dibuang ke dalam kanal oleh pelaku, Setelah membersihkan bagian dalam kapal, kemudian pelaku bersandiwara dengan berteriak meminta tolong bahwasanya korban hilang jatuh ke dalam kanal.
“Dari hasil penyelidikan dan interogasi saksi Fauzi Alfuqori, bahwasanya benar korban meninggal dunia dikarenakan dibunuh. Bukan riwayat penyakit yang mengakibatkan laka kerja,” jelasnya
Kapolres menjelaskan, motif terjadinya perkelahian hingga pembunuhan terhadap korban Nordi, dikarenakan pelaku merasa sakit hati karena sering dibully oleh korban dengan ucapan bodoh.
“Jenazah korban setelah dilakukan visum diserahkan kepada pihak keluarga, dan dikebumikan di kampung halamannya Kecamatan Sungai Apit,” imbuhnya dikutip dari rri.co.id. (red)